LAPORAN PRAKTIKUM
MENGAMATI OBJEK
PARIWISATA PANTAI PALANGPANG
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Wilayah
selatan Sukabumi, tepatnya di Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi ada
‘pusaka’ yang terpendam sejak puluhan juta tahun lalu. Di Ciletuh inilah,
terdapat kelompok bebatuan berumur paling tua di Pulau Jawa. Keberadaan taman
bumi (geopark) menjadikan daerah ini sangat unik dan langka secara geologi. Selain
di tempat ini, masih ada dua tempat serupa di Pulau Jawa. Yakni di
Karangsambung, Kebumen yang telah diresmikan sebagai cagar alam geologi serta
di Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Batuan
yang tersingkap di permukaan Ciletuh memperlihatkan pemandangan yang sangat
eksotis, baik dari segi komposisi batuannya maupun dari segi alamnya. Ini
menjadikan Ciletuh sangat unik dan menarik buat dikunjungi dan dipelajari. Gugus
batuan di sini yaitu batuan bancuh yang berumur pra-tersier atau zaman kapur
sekitar 55 juta hingga 65 juta tahun lalu, kandungan fosil, proses, dan bentang
alam, serta proses geotektonik yang jarang ditemukan. Semua itu merupakan bukti
proses alam khususnya geologi yang dapat diunggulkan dan dibanggakan Provinsi
Jabar.
Geopark
Ciletuh ini memiliki karakteristik yang khas, unik, sekaligus langka. Kawasan
ini memperlihatkan dua penggalan kerak bumi yang berbeda sifatnya karena
tersusun dari batuan yang berasal dari lempeng samudera dan lempeng benua.
Adapun singkapan batuan atau fenomena lainnya dapat ditemukan di daerah komplek
Gunung Beas, Gunung Badak, dan Gunung Citireun.
Batu
Unik dan Curug Tersebar di Geopark Ciletuh Kawasan Ciletuh berjarak sekitar 135
km Dari Kota Sukabumi. Kontur jalan yang naik turun, menikung, ditambah
sempitnya jalan dan kerusakan di sejumlah titik, membuat waktu tempuh dari Kota
Sukabumi ke Ciletuh baru dapat dicapai sekitar enam jam.
Namun,
perjalanan panjang itu akan terbayarkan saat kita sudah tiba di kawasan
tersebut. Teluk Ciletuh, Pulau Mandra dan keindahan alam lainnya, berupa
batu-batu tua dan air terjun, seolah-olah menjadi obat penghilang lelah.
Ketua
Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (Papsi) Endang Sutisna memaparkan, di Ciletuh
para wisatawan bisa melihat batu dengan relief menyerupai batik. Relief di batu
yang berusia jutaan tahun lalu itu, kata Endang, merupakan hasil buatan alam. Selain
itu, lanjutnya, ada Batu Kasur yang berbentuk menyerupai kasur, Batu Jendela
yang berbentuk menyerupai jendela, dan Batu Haok yang bisa memantulkan bunyi
ketika kita berteriak.
Keindahan alam
di wilayah itu, dilengkapi dengan masih adanya banteng khas Sukabumi bagian
selatan. Meski makin jarang dijumpai, Endang meyakinkan kalau banteng itu masih
hidup di Ciletuh.
Geopark
Ciletuh meliputi sejumlah desa, seperti Tamanjaya, Ciwaru, Mekarsari,
Mandrajaya, dan Sidamulya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Selain warga
Sukabumi dan sekitarnya, Untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini
sejumlah aspek memang perlu pembenahan, seperti kondisi alam yang saat ini coba
kami tingkatkan dengan penghijauan. Selain itu, akses jalan menuju ke Ciletuh
juga harus menjadi perhatian.
1.2 Maksud Dan
Tujuan
Maksud dan
tujuan praktikum ini adalah :
1.
Mengamati
apakah pantai palangpang cocok untuk tempat pariwisata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Ciletuh Geopark
Di
Pulau Jawa ini terdapat batuan tua yang dulunya berada di dalam laut kemudian
terangkat ke permukaan. Batuan tua yang disebut mélange ini kini dapat ditemui
di Karangsambung Kebumen, Jawa Tengah, Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, dan
Pegunungan Jiwo Bayat Yogyakarta. Dan memang, hanya di tiga daerah itulah
batuan tua Pulau Jawa tersingkap ke permukaan dan dapat diamati dari dekat. Dahulu,
atau lebih dari 60 juta tahun silam, Teluk Ciletuh merupakan bagian laut dalam,
hasil tumbukan Lempeng Eurasia (Lempeng Benua) yang berkomposisi granit (asam),
dan Lempeng Indo-Australia (Lempeng Samudera) yang berkomposisi basal (basa).
Seiring
dengan pergerakan lempeng Australia yang terus menghujam lempeng Eurasia maka
terangkatlah salah satu palung laut terdalam yang kini mewujud sebagai lembah
raksasa di Sukabumi bagian selatan. Batuan yang terangkat itu menyingkapkan
batuan dasar/ basement berupa batuan kerak samudera dan sebagian mantel bagian
atas Bumi bernama ofiolit yang tercampur dengan sedimen laut dalam dan batuan
campur aduk di lereng bawah palung yang terkenal bernama melange. Karena memuat
batuan-batuan yang berat (bukan batuan sedimen) dan terbuka ke Teluk
Pelabuhanratu yang dalam, maka Blok Ciletuh ini runtuh bagian
utara-baratlautnya ke dalam Teluk Pelabuhanratu, menyisakan bagian selatan-
tenggaranya dalam morfologi terbuka setengah lingkaran mirip tapal kuda, sementara
bagian dekat lautnya-barat laut tenggelam ke dalam Teluk Pelabuhanratu yang
dalam.
Tak
heran kawasan ini sering disebut sebagai amfiteater raksasa, merujuk pada
literasi tempat pertunjukkan kuno yang mirip konstruksi lembah di zaman Romawi.
Jika Anda melihat Google Earth, akan nampak jelas pola tapal kuda raksasa yang
sangat unik dan tidak ditemukan di bagian lain Pulau Jawa. “Melalui proses
panjang, Teluk Ciletuh menjadi salah satu dasar laut yang terangkat ke atas
permukaan bumi dan menjadi bentang alam,” kata Fungsional Penyelidikan Bumi
Badan Geologi, Oki Oktariadi. Berdasarkan jam geologi pembentukan Sundaland,
yang paling awal muncul ke permukaan adalah Pulau Jawa bagian barat dan
sebagian Jawa Tengah sekitar 90 juta tahun lalu. Baru kemudian pada 45 juta
kemudian, Pulau Jawa benar-benar terbentuk sempurna. Dasar laut yang terangkat
dan menjadi salah satu singkapan dapat merepresentasikan asal usul Pulau Jawa
ini, akhirnya harus mengalami pengikisan atau erosi karena lemahnya bebatuan
tersebut, sehingga patahan-patahan ini melebur kembali ke dalam laut.
Morfologi
Ciletuh berupa lembah yang dibatasi dataran tinggi dengan kemiringan lereng
yang sangat terjal hingga mendekati vertikal. Melihat formasinya secara
langsung, Teluk Ciletuh ternyata benar-benar unik. Di atas dataran tinggi
seperti di Panenjoan, kita dapat menikmati perpaduan lembah, bukti
tinggi dengan latar belakang Samudra Hindia dengan pulau-pulau kecil di sekitar
pantainya. Di dalam lembah Ciletuh akan tampak rangkaian bukit-bukit kecil dan
bukit soliter yang batuannya disusun oleh batuan Pra-Tersier dan sedimen
Paleogen. Di sejumlah tebing-tebingnya terdapat sejumlah air terjun atau Curug
dengan ketinggian sedang dan sangat tinggi yang akan mendebarkan dada yang
melihatnya seperti Curung Awang, Curug Cimarinjung, Curug Puncak Manik, Curug
Cikanteh dan lain-lain. Di sini, beragam jenis batuan yang bercampur di dalam palung tua ini
dinamakan batuan bancuh (batuan campur
aduk) atau dikenal sebagai melange yang merupakan kelompok batuan tertua (Pra
Tersier) yang tersingkap di permukaan daratan Pulau Jawa, dengan umur berkisar 60 juta tahun. Selain
disusun oleh batuan Pra-Tersier berupa batuan beku basa (gabro) hingga ultra basa (peridotit), konon
Ciletuh juga disusun oleh batuan sedimen berumur lebih muda, Paleogen, terdiri
atas batupasir greywacke, tuf, batupasir kuarsa dan konglomerat.
2.2 Teluk CIletuh
Teluk
Ciletuh, Sukabumi selatan, sebuah amfiteater raksasa yang menyajikan bentang
alam mempesona, menarik, dan istimewa. Kawasan yang terletak di tepi Samudera
Hindia ini ditempati oleh batuan bancuh (melange) yang patut dijadikan cagar
geologi, tempat belajar lapangan. Salah satu batuan tertua di Pulau Jawa yang
tersingkap ke permukaan ini merupakan hasil interaksi dua lempeng tektonik,
diduga pada Kapur Akhir sampai Tersier Awal.
2.3 Pantai
Palangpang
Pantai
Palangpang merupakan salah satu potensi obyek wisata yang memiliki beberapa
sarana penunjang dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Di pantai ini selain dapat menyaksikan keindahan alam para pengunjung dapat
menikmati tangkapan ikan para nelayan yang dijual di tempat pelelangan ikan
dengan jenis yang bervariasi.
Suasana
alam pantai yang memiliki keindahan tersendiri karena di pantai ini vegetasi
alam sangat mendukung, air laut cukup jernih dan hembusan angin tidak terlalu
besar, gelombang laut yang bersahabat membuat wisatawan yang datang ke pantai
ini merasa nyaman, walaupun masih belum didukung oleh sarana dan prasarana
pariwisata yang memadai, pengunjung ke pantai ini bisa menikmati keindahan
wisata yang disediakan secara alami. Jika kita hendak menyebranng turun ke air
laut… kita juga bisa mendarat di salah satu pulau kecil yang penduduk setempat
meyebutnya dengan nama Pulau Mandra. Pulau ini memang sangat kecil, dan
dominasi plataranannya adalah batu karang. Namun jika kita kesana kita bisa
menikmati suasana laut yang sesungguhnya dengan demuran ombak menghantam
karangnya sangat besar, karena rahnya langsung menuju laut lepas. tapi disini
juga kita bisa untuk sekedar memancing ikan kecil-kecilan. Kesebelah selatannya
ada tambak udang dan pulau kunti, atau ke sebelah utara ada pasir putih yang
cocok untuk kita mancing ikan dari bibir pantai.
2.4 Curug
Cimarinjung
Tidak
jauh dari Pantai palangpang terdapat objek wisata air terjun Curug Cimarinjung,
yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki menelusuri pematang sawah dan jalan
setapak di sepanjang saluran Irigasi Cimarinjung.
Curug
Cimarinjung tidak kalah indahnya dengan panorama pegunungan di sekitarnya, dan
ini merupakan salah satu Objek wisata air terjun di Desa Ciwaru sekaligus
potensi alam yang harus dikembangkan dan dilestarikan keindahannya untuk
menarik wisatawan baik lokal maupun asing.
BAB
III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan tempat
Prenelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 10 Januari sampai dengan tanggal 12 januari
bertempat di Pantai Palangpang Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas Jampang Kulon
Kabupaten Sukabumi.
3.2 Metode
Penelitian
Metode
yang kami pergunakan pada praktikum ini adalah teknik metode primer dengan cara
turun kelapangan langsung mencari data tentang pantai palangpang dan sekitar
teluk ciletuh geopark. Adapun dalam pembuatan laporan ini metode sekunder pun
digunakan penulis untuk mengambil data yang tidak di dapatkan secara primer.
3.3 Alat dan
Bahan
Untuk alat dan
bahan penelitian ini meliputi :
Alat : Buku
Balpoint
Kamera
Bahan : Refenrensi
web
3.4 Langkah
Kerja
1. Menelusuri
bibir pantai palangpang sekaligus mengamati lingkungan pantai.
2. Mengamati
kualitas air
3. Menelusuri
inputnya air sungai (muara)
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Topografi Wilayah
Desa
Ciwaru yang letaknya +50km dari Pelabuhan Ratu (Ibu Kota Kab. Sukabumi), yang
tahun lalu mengikuti pemekaran desa menjadi 2 desa yaitu desa Ciwaru dan Desa
Mekrsakti . Luas desa ciwaru saat ini adalah: dengan batas desa; sebelah timur
berbatasan dengan desa taman jaya, sebelah selatan berbatasan dengan desa
mekarsakti & Cibenda, Sebelah barat dengan desa Cibenda & teluk
palangpang, serta sebelah utara berbatasan dengan desa ciemas.
4.2 Penduduk
Penduduk
desa Ciwaru adalah suku pribumi asli suku sunda. Meskipun saat ini telah
bercampur dengan suku jawa dan yang lainnya karena telah banyak pendatang
karena tugas dinas pendidikan dan yang lainnya. Agama yang di Anut Mayoritas
Islam. Mata Pencaharian adalah bertani.
4.3 Pariwisata
Desa
Ciwaru sebagian besar merupakan Daerah Agraris yang mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai Petani dan Nelayan. Namun disisi lain Desa Ciwaru
memiliki beberapa objek wisata yang perlu dikembangkan diantaranya objek wisata
pantai dan air terjun yang masing-masing memiliki keindahan tersendiri.
4.3.1 Pantai Palangpang Untuk Wisata
Pantai
palangpang yang berada di teluk ciletuh memiliki panorama tersendiri
dibandingkan dengan pantai lainnya, selain menikmati suasana pantai untuk para
wisatawan pun bisa menikmati panorama keindahan pergunungan langsung dari bibir
pantai. Selain pergunungan para wisatawan bisa menikmati indahnya curug
cimarinjung dari bibir pantai, nuansa pantai ini mempunyai suhu 27 o
sampai 35 o memiliki arus ombak yang kecil dan tidak jauh dengan
pulau mandra, pulau kunti, muara cimarinjung,curug cimarinjung.
Keindahan Pantai Palangpang
sayangnya tidak di terkelola secara intensif oleh pemerintah daerah, kualitas
perairan pun menjadi penghalang
pandangan keindahan pantai tersebut, sumber perairan yang dulunya biru
menjadi keruh di akibatkan adanya penambangan emas yang tidak bertanggung jawab
sehingga limbah penambangan di buang ke sungai hingga sampai sekarang air
menjadi keruh. Pesisir pantai pun dipenuhi dengan sampah, sehingga pantai ini
tercemar.
4.4
Analisis SWOT
4.4.1 Kekuatan
Pantai ini berada di teluk ciletuh sehingga arus ombak kecil, dan
memiliki panorama permandangan pergunungan yang bisa di lihat secara langsung.
4.4.2 Kelemahan
Pantai ini menjadi tercemar akibat adanya tambang emas yang tidak
terkontrol sehingga pembuangan limbah di buang ke sungai mengakibatkan kualitas
perairan di pantai palangpang menjadi keruh, pesisirnya pun terpenuhi oleh
sampah .
4.4.3 Peluang
Pantai ini mempunyai peluang besar untuk menjadi objek wisata,
dikarenakan pantai ini berdekatan dengan pergunungan tua atau bisa disebut
taman bumi.
4.4.4 Ancaman
Bila perairan pantai palangpang dibiarkan terus menerus tanpa ada
solusi sumberdaya perikanan di pantai palangpang semakin lama akan mengurang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi pantai palangpang sangat cocok untuk tempat pariwisata, tetapi
harus ada pengelola yang baik agar pantai palangpang tidak terlalu tercemari
oleh sampah, dan infrastruktur
jalan menuju pantai sangat mudah.
5.2 Saran
Pemerintah daerah harus memperhatikan objek wisata taman bumi
Ciletuh yang berada di sukabumi tetap lestari, karena itu warisan untuk
generasi selanjutnya.
MENGAMATI OBJEK PARIWISATA PANTAI PALANGPANG CILETUH GEOPARK
Reviewed by Screamer
on
10:19
Rating:
No comments: