LAPORAN HASIL KERJA BUDIDAYA RUMPUT LAUT

LAPORAN HASIL KERJA
(BUDIDAYA RUMPUT LAUT)






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya laut (marinecultur) merupakan bagian dari sektor kelautan dan perikanan yang mempunyaikontribusi penting dalam memenuhi target produksi perikanan. Walaupun dalam faktanya perikanantangkap masih memberikan kontribusi yang cukup tinggi pada sektor perikanan,berdasarkan data dariFAO tahun 2002, produksi perikanan tangkap dunia cenderung mengalami penurunan akibat eksploitasidan berkurangnya sumberdaya ikan di laut. Sedangkan budidaya cenderung mengalami peningkatan yangcukup signikan. Berdasarkan hasil kajian Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2004, diperkirakan terdapat8,36 juta ha perairan laut yang secara indikatif dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan budidaya laut di Indonesia (www.indonesia.go.id., 2004).Dalam pemanfaatan sumber daya yang ada, Indonesia sangat berpotensi untuk pengembangan potensi budidaya tanaman laut seperti rumput laut. Mengingat lautan di Indonesia

dengan garis pantai sekitar 81.000 km diyakini memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi serta pulau-pulau dengandasar perairan berkarang dan berpasir serta dukungan perairan yang terlindung dan relatif tenangsangat menunjang dalam usaha budidaya rumput laut. Tercatat sedikitnya ada 555 jenis rumputlaut di perairan Indonesia, diantaranya ada 55 jenis yang diketahui mempunyai nilai ekonomistinggi, diantaranya Eucheuma sp, Gracilaria dan Gelidium (www.bi.go.id, 2007)Dalam budidaya rumput laut, di masing-masing daerah berkembang sesuai dengan kebiasaandan kondisi lokasi perairan di wilayah tersebut. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan,seperti metode rakit apung danmetode tali panjang

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis perlu mengidentifikasi masalah – masalah  yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain sebagai berikut :
1.    Apakah rumput laut itu ?
2.    Bagaimana proses pemeliharaan budidaya rumput laut ?


1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya pokok permasaalahan yang akan diteliti serta dibahas dalam karya tulis ini, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah  adapun pembatasan masalah tersebut adalah “ Bagaimana proses melakukan pemeliharaan budidaya Rumput laut.

1.4 Perumusan Masalah

Dalam metode budidaya perairan, khususnya rumput laut, selama ini banyak metode – metode seperti long line / tali panjang, rakit apung yang belum banyak diketahui oleh khalayak orang banyak. Seperti pemilihan tempat, bahan / material, tata cara penanaman, hingga pemanena.

      1.5  Tujuan Penelitian
 
     Dari penjelasan metode seperti long line / tali panjang, rakit apung dalam budidaya rumputlaut, diharapkan para pembaca dapat mengetahui tata cara budidaya rumput laut melalui metode – metode yang akan dijelaskan nantinya, Tujuan dari diadakan penelitian ini adalah :
a.    Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mengikuti Praktikum
b.   Untuk mengkaji dan menganalisa bagaimana proses Budidaya Rumput laut
c.   Sebagai sarana peningkatan wawasan dan juga ilmu bagi penulis sendiri khusunya tentang Pembudidayaan rumput laut.


1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini
adalah :

a.  Dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan keberanian dan juga mentalitas penulis sebagai bekal dalam menghadapi masa depan  yang penuh persaingan dan akan hanya sanggup terpecahkan dengan ilmu pengetahuan

b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan bagaimana proses para nelayan dalam melakukan pemeliharaan budidaya rumput laut.  

c. Dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam penelitian ataupun penulisan karya ilmiah kedepannya, sehingga membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi adik - adik kelas selanjutnya.


BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Metode yang digunakan

Metode penelitian yang digunakan adalah Sumber data primer , yaitu merupakan sumber penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.

2.2  Latar  Penelitian

Dengan melakukan  wawancara dan observasi ke lokasi penelitian dengan sumber data primer

2.3 Sumber Data

 Penelitian ini di lakukan dengan cara  survei dan observasi .
Metode survey ada dua yaitu:

1. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara
lisan kepada subyek penelitian.

           2.Kuisioner
Komunikasi peneliti dengan reponden dilakukan secara tertulis melalui kuisioner.

Metode Observasi

 

1.Participant Observation
Peneliti meneliti dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan social atau organisasi yang ditelitinya.

2.Nonparticipant Observation
Peneliti melakukan observasi tanpa melibatkan diri atau menjadi bagian dari organisasi atau lingkungan social yang sedang diteliti.
2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ilmiah yang dilakukan dengan menggunakan proses pencatatan pola perilaku subyek, obyek atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.  Tipe observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti dinamakan dengan observasi langsung, sedangkan jika dilakukan dengan menggunakan alat Bantu disebut dengan observasi mekanik.  Kedua tipe tersebut bisa dilakukan tanpa sepengetahuan subyek yang diteliti atau dengan sepengetahuan subyek yang diteliti.

2.5 Teknik Analisis Data

metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap karakteristik atau informasi spesifik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang obyektif dan sistematik.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Latar Belakang Salah Satu Petani Rumput laut Di Pantai Loji
Budidaya ikan rumput laut  merupakan usaha yang menjanjikan keuntungan. Salah satu tempat budidaya rumput laut  adalah di pantai loji, plabuhan ratu, Jawa Barat. Budidaya Rumput laut  di tempat ini dilakukan mulai dari pembibitan hingga pembesaran hingga paska panen.
Salah seorang yang menekuni usaha budidaya Rumpt laut  adalah Pak Dadin. Dia melakukan Pembibitan hingga Paska Panen.
Untuk menuju Pantai Loji tempatnya para petani rumput laut harus menggunakan Kendaraan karena cukup jauh. Lama perjalanan sekitar setengah jam dari darmaga plabuhan ratu. Barulah sampai ke pantai loji .

Pak Acep  memiliki 3 Unit milik pribadi dan yang lainnya berkelompok, sebelumnya pak dadin terinspirasi menjadi petani rumput laut karena keadaan ekonomi yang menyudutkan pak dadin tidak mempunyai pekerjaan yang tetap,selain pak dadin menjadi petani rumput laut pak dadin juga menjadi petani ikan beliau memiliki pagang apung 1 unit.


Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut (seaweed).
Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir.


3.3 Gizi Terkandung Dan Manfaatnya

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, berikut beberapa diantaranya:

1. Antikanker Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.

2. Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.

3. Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.

4. Makanan Diet Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.

5. Secara tradisional, rumput laut dipercaya dapat mengobati batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, influenza, dan artritis.

3.4 Persyaratan Lokasi dan Lahan

·         Lokasi budidaya harus terlindung dari hempasan langsung ombak yang kuat.
·         Lokasi budidaya harus mempunyai gerakan air yang cukup. Kecepatan arus yangcukup untuk budidaya Eucheuma sp. 20 - 40 cm/detik.
·         Dasar perairan budidaya Eucheuma sp. adalah dasar perairan karang berpasir.
·         Pada surut terendah lahan budidaya masih terendam air minimal 30 cm.
·         Kejernihan air tidak kurang dari 5 m dengan jarak pandang secara horisontal.
·         Suhu air berkisar 27 -30°C dengan fluktuasi harian maksirnaI 4°C.
·         Salinitas (kadar garam) perairan antara 30 -35 permil (optimum sekitar 33 permil).
·         pH air antara 7 -9 dengan kisaran optimum 7,3 -8,2.
·         Lokasi dan lahan sebaiknya jauh dari pengaruh sungai dan bebas dari pencemaran.
·         Sebaiknya dipilih perairan yang secara alami ditumbuhi berbagai jenis makro algaelain seperti Ulva, Cauletpa, Padina, Hypnea dan lain-lain sebagai sp. Indicato

3.5 Tekhnik Budidaya Dengan Metode Longline

Metode long line adalah metode budidaya dengan menggunakan tali panjang yang dibentangkan. Metode budidaya ini banyak diminati oleh masyarakat karena alat dan bahan yang digunakan lebih tahan lama, dan mudah untuk didapat. Teknik budidaya rumput laut denganmetode ini adalah menggunakan tali sepanjang 50 – 100 meter yang pada kedua ujungnya diberi jangkar dan pelampung besar, setiap 25 meter diberi pelampung utama yang terbuat dari drum plastik atau styrofoam. Pada setiap jarak 5 meter diberi pelampung berupa potonganstyrofoam/karet sandal atau botol aqua bekas 500 ml

3.6 Bahan yang di gunakan

·         Tali titik ukuran PE 4 mm sebanyak 870 m (10 kg)
·          Tali jangkar PE 10 mm sebanyak 750 m (50 kg)
·          Tali jangkar sudut PE 6 mm sebanyak 420 m (10 kg)
·          Jangkar tancap kayu 104 buah (jangkar karung semen 4 buah
·          Pelampung styrofoam sebanyak 60 kg
·          Pelampung botol aqua atau dari karet sendal secukupnya


3.7 Sarana penunjang

·         Perahu sampan 1 buah
·          Timbangan gantung ukuran 50 kg
·          Waring 50 m2
·          Para-para penjemuran dari kayu atau bambu ukuran 6×8 m (3 unit)
·          Pisau kerja sebanyak 5 buah
·         Karung plastik ukuran 50 kg (640 lembar)

3.8 Kelebihan Metode Longline

·         Lebih mudah di gunakan
·         Hasil panennya menguntungkan
·         alat dan bahan yang digunakan lebih tahan lama Lebih  kuat di bandingkan metode-metode lainnya

3.9 Keuntungan metode Longline

·         tanaman cukup menerima sinar matahari;
·         tanaman lebih tahan terhadap perubahan kualitas air;
·         terbebas dari hama yang biasanya menyerang dari dasar perairan
·          pertumbuhannya lebih cepat;
·         cara kerjanya lebih mudah;
·         biayanya lebih murah;
·         kualitas rumput laut yang dihasilkan baik

3.10 Pemilihan Bibit

·         Bibit harus dipilih dari thallus yang muda, segar, keras, tidak layu dan kenyal.
·         Berat bibit pada awal penanaman + 100 gram per ikat.
·         Bibit sebaiknya disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari ataudirendam di laut dengan menggunakan kantong jaring.


3.11 Pemanenan

Pemanenan Panen dilakukan setelah rumput laut mencapai umur lebih kurang 45 hari. 10 kg rumput laut basah menjadi 1 kg rumput laut kering tinggal di kalikan saja 1 unit kurang lebih bias menghasilkan 2 ton rumput laut basah .


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hal – hal yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa, metode pembudidayaan yang biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia adalah metode long line.



LAPORAN HASIL KERJA BUDIDAYA RUMPUT LAUT LAPORAN HASIL KERJA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Reviewed by Screamer on 10:25 Rating: 5

No comments:

a