REVIEW JURNAL
EKOLOGI PESISIR EKHINODERMATA
DI PERAIRAN INDONESIA
(Diajukan Untuk Memenuhi tugas Manajemen Sumberdaya Perairan )
Disusun
Oleh :
Muhamad Galih Prayoga
(033041111003)
PROGRAM STUDI MANAJEMAN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2013
EKOLOGI PESISIR EKHINODERMATA DI PERAIRAN INDONESIA
A.
Pendahuluan
Menurut Supoyono (2010), ekosistem lamun merupakan habitat dari
berbagai jenis fauna invetebrata, salah satunya kelompok echinodermata yang
merupakan kelompok bioata penghuni lamun yang cukup menonjol. Kelompok
echinodermata ini bisa menempati macam habitat seperti zona rataan terumbu,
daerah pertumbuhan algae, padang lamun, koloni karang hidup, karang mati dan
beting karang (rubbles dan boulders).
Salah satu contoh adalah beberapa jenis teripang dan bulu babi
merupakan sumber pakan untuk berbagi jenis ikan lamun. Secara ekologis
ekosistem terumbu karang bersama dengan hutan magrove, padang lamun serta
rumput laut merupakan tempat pemijahan (spawning ground) serta tempat
perlindungan bagi bermacam jenis udang, ikan, kepiting, udang, keong, kerang,
cumi-cumi, gurita, teripang dan jenis biota yang memiliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi, karena biota-biota tersebut akan mencari makan dan perlindungan
selama masa kritis dalam masa hidupya, terutama masih anakan. Sehingga laporan
ini berusaha mengidentifikasi tentang keanekaragaman ekhinodermata di
sebagian pantai Indonesia .[1]
Padang lamun telah dikenal berperan penting pada proses-proses yang
berlangsung di pantai antara lain sebagai tempat mencari makan dan persinggahan
bagi berbagai jenis hewan, memperkaya produksi primer di perairan pantai,
menangkap dan mendaur ulang nutrien dan sebagai stabilisator sedimen dan garis
pantai. Disamping itu, padang lamun berperan sangat penting dalam ekosistem
yaitu sebagai tempat asuhan dan habitat bagi beberapa jenis ikan dan
invertebrate.[2]
Ekosistem terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang komplek dan
mempunyai nilai estetika yang tinggi, serta dihuni oleh beberapa jenis
ekhinodermata yang merupakan penghuni terumbu karang yang cukup dominan.
Kelompok jenis biota ini menempati berbagai jenis zona di daerah terumbu
karang, antara lain zona rataan terumbu, zona pertumbuhan algae, padang lamun,
zona tubir dan lereng terumbu karang. Selain itu pada terumbu karang memiliki
nilai estetika tinngi, yang merupakan daya tarik tersendiri bagi kepentingan
wisata bahari. Kondisi terumbu karang ikut mempengaruhi sebaran local fauna
ekhinodermata.[3]
Echinodermata berasal dari kata echinos yang berarti duri dan dermal yang berarti kulit. Jadi, Echinodermata
adalah hewan yang mempunyai kulit berduri.
Filum ini beranggotakan hewan-hewan bersel banyak atau multiseluler
dan triploblastik. Tubuh simetris radial
dan biasanya tubuh terbagi atas lima bagian (pentamer). Hewan ini memiliki lima lengan. Mulut teletak
dibawah sedang anus diatas.[4]
Echinodermata merupakan salah satu kelompok biota penghuni terumbu
karang yang cukup menonjol. Selain
terumbu karang, kelompok biota ini dapat hidup pada berbagai habitat seperti
zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan algae, padang lamun, koloni karang
hidup, koloni karang mati dan beting karang (rubbles and boulders) [5]
Fauna echinodermata mempunyai peranan pada ekosistem terumbu karang
sebagai jaringan makanan. Fauna ini merupakan herbivora, carnivora, omnivora
ataupun sebagai pemakan detritus Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas
nelayan lokal dalam pengumpulan berbagai jenis teripang, terutama di daerah
rataan terumbu dan padang lamun kemungkinan telah menurunnya populasi
ekhinodermata terutama kelompok teripang, maka dikhawatirkan akan mengganggu
kelestarian. Salah satu contoh adalah beberapa jenis teripang dan bulu babi
merupakan sumber pakan untuk berbagai jenis ikan karang. Apabila terjadi
peningkatan kelimpahan sejenis asteroid bisa membawa perubahan besar dalam
struktur komunitas koral .[6]
Penelitian ekologi fauna echinodermata di perairan indonesia telah
dilaporkan oleh beberapa peneliti bahwa dengan meningkatnya aktifitas nelayan
lokal dalam pengumpulan berbagai jenis teripang dan bulu babi, maka
dikahawatirkan akan mengganggu kelestariannya. Karena fauna ekhinodermata
mempunyai peran pada ekosistem terumbu karang, lamun sebagai jaringan makanan
dan juga sebagai herbivora, carnivora, omnivore ataupun sebagai pemakan
detritus (Yusron, 2002).
Salah satu contoh adalah beberapa jenis teripang dan bulu babi
merupakan sumber pakan untuk berbagai jenis ikan karang. Apabila terjadi
peningkatan kelimpahan sejenis asteroid bisa membawa perubahan besar dalam
struktur komunitas koral (Yusron, 2005).
B . Klasifikasi
Enchinodermata
Berdasarkan
bentuk tubuhnya, Echinodermata dibedakan
menjadi lima kelas yaitu (Yusron, 2003):
1. Asteroidea,
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang
laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros
sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh
dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan
bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral
selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat
pada suatu dasar.
Sistem
ambulakral Asteroidea terdiri dari :
1.Medreporit
adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
2.Saluran
cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
3.
Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
4.
Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat
besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang
rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin
berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
2. Ophiuroidea,
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang
ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk
seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram
pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau
berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan
dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
3. Echinoidea,
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan.Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata).Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang.Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera
aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya
yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme.Echinoidea yang bertubuh pipih
misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma).Permukaan sisi oral tubuhnya pipih,
sedangkan sisi aboralnya agak cembung.Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus
dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan
tubuhnya dari kotoran.Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang
berfungsi utuk mengangkut makanan.
4.
Holothuroidea,
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh
hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini
tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari
tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang
tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga
tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem
respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua
saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air
melalui anus.
5. Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari
kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai
dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai
bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk
bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra
australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang
berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut
memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak
mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan
anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang
disebut pinula.Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea
adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
C.Struktur
dan Fungsi Tubuh
Tubuh Echinodermata simetri radial dengan lima lengan. Sistem lima
organ tubuhnya juga mengikuti jumlah lima lengan tersebut. Jadi, system syaraf,
system gerak, dan system peredaran darah memiliki lima cabang dan setiap cabang
menuju ke tiap-tiao lengan. Di setiap ujung lengan terdapat satu titik mata sehingga titik matanya ada lima buah (Aziz, 1995).
Permukaan Echinodermata umumnya
berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu
lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga
tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan
bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung
ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran
gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem
sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan
pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan
cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata
ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus .[7]
D.Habitat
dan Penyebaran
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Anggota filum
Echinodermata semuanya hidup di laut. Hewan ini biasanya hidup di pantai yang
airnya jernih dan tidak terlalu bergelombang. Makanannya adalah kerang,
plankton, dan organisme yang mati. Setiap anggota filum ini di lingkungannya
memiliki fungsi khusus yaitu untuk menjaga keseimbangan lingkungan (Jati,
1996).
a.5 Reproduksi dan Daur hidup
Echinodermata bersifat dioseus (berumah dua = memiliki jenis kelamin terpisah) bersaluran reproduksi
sederhana. Fertilisasi terjadi di dalam air berlangsung secara eksternal. Zigot
berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia yang disebut
bipinnaria. Larva berenang dan pada tempat yang cocok tumbuh menjadi dewasa.
Hewan
ini juga mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Jika lengan terpotong, potongan
lengan itu dapat terbentuk kembali sehingga jumlah lengannya selalu lima.
a.6 Nilai Ekonomis
Echinodermata dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai hiasan
seperti bintang laut atau diolah menjadi aneka macam makanan yang enak dimakan
seperti telur dan tubuh bulu babi, dapat juga dijadikan kerupuk atau sup seperti
teripang atau mentimun laut (Aziz, 2000).
Keberadaan
Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih pantai. Sisa makanan
dan sampah pantai yang mengandung bahan organik merupakan makanan
Echinodermata.
E.
Jenis-jenis Fauna Ekhinodermata
1. Asteroidea
(Bintang Laut)
a.
Bagian tubuh
dan fungsinya
· Madreporit,
merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
·
Saluran batu
·
Saluran cincin
·
saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
·
Saluran lateral
·
Ampula
·
Kaki tabung
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa.
Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang
kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran
cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial
selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung
dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari
saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika
ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak
ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di
bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan
air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang
memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara
hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan
menggunakan gerakan lengan-lengannya.
Stomach
: sebagai alat pencernaan.
Mulut
: tempat menyerap makanan
Anus
: mengeluarkan sisa metabolisme
Gonad
: kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin
b.
Peranan bintang laut bagi kehidupan
Sebagai detrivor yaitu pemakan materi
organik ,herbivora, karnivora, kotoran dan bangkai laut. Sehingga laut menjadi
bersih dan keseimbangan ekosistem terjaga.
Bintang laut biasanya hidup di pantai dan
di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366m. Sebagian hidup bebas, hanya
gerakannya lamban cenderung berifat Bentos kecuali Crinoidea
2. Echinoidea (Bulu babi)
A.. Ciri-ciri
:
a
Mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai
alat untuk mengambil makanan.
b.Hewan
ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati,
atau organisme kecil lainnya.
c.Alat
pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles.
d.Sedangkan
anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas.
e.Echinoidea
berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan.
f.Permukaan
tubuh hewan ini berduri panjang.
g.Tubuhnya
tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.
h.Durinya
berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari
kotoran.
i. Kaki
ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
c.Alat
pencernaan yang khas
tembolok
kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah
untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme.
3. Ophiuroidea (bintang ular)
Bagian
tubuh dan fungsinya
Hewan
ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng
kapur.Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat
di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya
berbentuk tumpul dan pendek.
·
Stomach : sebagai alat pencernaan.
·
Mulut : tempat menyerap makanan
· Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi
sebagai penghasil hormon kelamin.
4. Crinoidea (Lilia Laut)
Hewan
ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya
bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili
laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu
adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di
kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut
sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke
atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar
tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus. Jumlah lengan kelipatan lima dan
mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak
memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya
zooplankton atau partikel makanan.
5.
Holothuroidea (Tripang/Timun laut)
Karakteristik
Tubuhnya
lunak dengan bentuk bulat panjang seperti saus dan ditutupi oleh lapisan lunak
yang terdiri atas ossicle yang sangat kecil.
Teripang
adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur
pasiran maupun dalam lingkungan terumbu[8]
DAFTAR PUSTAKA
http://tolweb.org/Echinodermata
[7] (Aziz,
1977). http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/mengenal-seluk-beluk-phylum-echinodermata/
[8] http://tolweb.org/Echinodermata
klik disini untuk artikel tugas yang kamu cari sekarang otomatis google mencarinya
klik disini untuk artikel tugas yang kamu cari sekarang otomatis google mencarinya
REVIEW JURNAL EKOLOGI PESISIR EKHINODERMATA DI PERAIRAN INDONESIA
Reviewed by Screamer
on
03:55
Rating:
No comments: