10 MACAM ALAT
PENANGKAPAN IKAN DI INDONESIA
(Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Penangkapan Ikan )
Oleh :
Muhamad Galih Prayoga
(033041111003)
PROGRAM STUDI MANAJEMAN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2013
A. 10 Macam Alat Penangkapan Ikan
1. Pukat Udang
Pukat udang atau biasa juga disebut
pukat harimau adalah jaring yang berbentuk kantong yang ditarik oleh satu atau
dua kapal, bisa melalui samping atau belakang. Alat ini merupakan alat yang
efektif namun tidak selektif sehingga dapat merusak semua yang dilewatinya.
Oleh karena itu kecenderungan alat tangkap ini dapat menjurus ke alat tangkap
yang destruktif. Aturan-aturan yang diberlakukan pada pengoperasian alat ini
relatif sudah memadai, namun pada prakteknya sering kali dijumpai
penyimpangan-penyimpangan yang pada akhirnya dapat merugikan semua pihak.
Tujuan utama pukat udang adalah untuk menangkap udang dan juga ikan perairan
dasar (demersal fish).
2. Pukat Kantong
Pukat kantong adalah jenis jaring
menangkap ikan berbentuuk kerucut yang terdiri dari kantong atau bag,
badan(body), dua lembar sayap (wing) yang dipasang pada kedua sisi mulut
jaring, dan tali penarik (warp). Alat ini tergolong tradisional, tidak merusak
lingkungan, dan ukurannya mesh sizenya relatif kecil. Pukat kantong terdiri
atas payang, dogol, dan pukat pantai.
3. Pukat Cincin (purse seine)
Pukat cincin adalah jaringan yang
terbentuk empat persegi panjang, dilengkapi tali kerut yang bercincin yang
diikatkan pada bagian bawah jaring sehingga membentuk kerut dan seperti
mangkuk. Alat penangkap ini ditujukan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan
(pelagic fish). Alat tangkap ini tergolong efektif terhadap target spesies dan
kecenderungan tidak destruktif.
4. Jaring Insang
Jaring insang adalah jaring
berbentuk empat persegi panjang, mata jaring berukuran sama dilengkapi dengan
pelampung pada bagian atas dan pemberat pada bagian bawah jaring. Dioperasikan
dengan tujuan menghadang ruaya gerombolan ikan oleh nelayan secara pasif dengan
ukuran mesh size. Alat penangkap ini terdiri dari tingting (piece) dengan
ukuran mata jaring, panjang, dan lebar yang bervariasi. Dalam operasi biasanya
terdiri dari beberapa tinting jaring yang digabung menjadi satu unit jaring
yang panjang, dioperasikan dengan dihanyutkan, dipasang secara menetap pada
suatu perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya
jaring insang hanyut (drift gillnet), jaring insang tetap(set gillnet), jaring
insang lingkar (encircling gillnet), jaring insang klitik (shrimp gillnet), dan
trammel net.
5. Jaring Angkat
Jaring angkat adalah suatu alat
pengkapan yang cara pengoperasiannya dilakukan dengan menurunkan dan
mengangkatnya secara vertikal. Alat ini terbuat dari nilon yang menyerupai
kelambu, ukuran mata jaringnya relatif kecil yaitu 0,5 cm. Bentuk alat ini
menyerupai kotak, dalam pengoperasiannya dapat menggunakan lampu atau umpan
sebagai daya tarik ikan. Jaring ini dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan
tetap atau dengan tangan manusia. Alat tangkap ini memiliki ukuran mesh size
yang sangat kecil dan efektif untuk menangkap jenis ikan pelagis kecil.
Kecenderungan jaring angkat bersifat destruktif dan tidak selektif. Contoh
jaring angkat adalah bagan perahu atau rakit (boat / raft lift net), bagan
tancap (bamboo platform lift net), dan serok (scoop net).
6. Mata Pancing
Pancing adalah salah satu alat
penangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu : tali (line) dan mata
pancing (hook). Jumlah mata pancing berbeda-beda, yaitu mata pancing tunggal,
ganda, bahkan sampai ribuan. Prinsip alat tangkap ini merangsang ikan dengan
umpan alam atau buatan yang dikaitkan pada mata pancingnya. Alat ini pada
dasarnya terdiri dari dua komponen utama yaitu tali dan mata pancing. Namun,
sesuai dengan jenisnya dapat dilengkapi pula komponen lain seperti : tangkai
(pole), pemberat (sinker), pelampung (float), dan kili-kili (swivel). Cara
pengoperasiannya bisa di pasang menetap pada suatu perairan, ditarik dari belakang
perahu/kapal yang sedang dalam keadaan berjalan, dihanyutkan, maupun langsung
diulur dengan tangan. Alat ini cenderung tidak destruktif dan sangat selektif.
Pancing dibedakan atas rawai tuna, rawai hanyut, rawai tetap, pancing tonda,
dan lain-lain.
7. Bubu
Perangkap adalah salah satu alat
penangkap yang bersifat statis, umumnya berbentuk kurungan, berupa jebakan
dimana ikan akan mudah masuk tanpa adanya paksaan dan sulit keluar karena
dihalangi dengan berbagai cara. Bahan yang digunakan untuk membuat perangkap :
bamboo, rotan, kawat, jaring, tanah liat, plastic, dan sebagainya.
Pengoperasiannya di dasar perairan, di permukaan perairan, di sungai daerah
arus kuat, dan di daerah pasang surut. Alat ini cenderung selektif karena ikan
terperangkap di dalamnya. Meskipun cenderung tidak destruktif, namun untuk
jermal (stow net) maka pengaturan mesh size jaringannya dan juga lokasi
pemasangannya harus sesuai. Contoh perangkap adalah sero (guiding barrier),
jermal (stow net), bubu (portable trap) dan perangkap lain.
8. Pengumpul kerang dan rumput laut
Jenis Rake (alat penangkap pengumpul
kerang/rumput laut)
Alat pengumpul kerang dan rumput
laut pada umumnya di desain dengan pengoperasian yang sederhana dan
pengusahaannya dilakukan dengan skala yang kecil. Alat ini selektif dan tidak
destruktif karena ditujukan untuk menangkap target seperti kerang-kerangan.
Contoh pengumpul kerang adalah garuk (rake), cengkeraman, dan ladung kima.
Sedangkan, contoh pengumpul rumput laut berupa alat sederhana berbentuk galah
yang ujungnya bercabang. Akan tetapi, alat ini merusak habitat lingkungan
perairan kalau tidak dilakukan sesuai prosedur.
9. Pukat Ikan Karang (muro-ami)
Pukat ikan karang (muro-ami) adalah
suatu alat penangkapan yang dibuat dari jaring, yang terdiri dari sayap dan kantong
yang dalam pengoperasiannya dilakukan penggiringan ikan-ikan yang akan
ditangkap agar masuk ke bagian kantong yang telah dipasang terlebih dahulu.
Alat ini cenderung tidak destruktif dan tidak merusak ekosistem, karena metode
pengoperasiannya yang tidak sampai merusak karang. Penggunaan alat ini
dilakukan oleh beberapa nelayan dengan berenang, mengejutkan ikan-ikan karang
sambil membawa alat penggiring. Dinamakan pukat ikan karang karena tujuan
utamanya adalah menangkap jenis-jenis ikan karang.
10. Tombak
alat penangkap yang terdiri dari
batang (kayu, bambu) dengan ujungnya berkait balik (mata tombak) dan tali
penarik yang diikatkan pada mata tombak. Tali penariknya dipegang oleh nelayan
kemudian setelah tombak mengenai sasaran tali tersebut ditarik untuk mengambil
hasil tangkapan.
Senapan adalah alat penangkap yang
terdiri dari anak panah dan tangkai senapan. Penangkapan dengan senapan umumnya
dilakukan dengan cara melakukan penyelaman pada perairan karang. Untuk
penangkapan dengan panah biasa, umumnya dilakukan dekat pantai atau perairan
dangkal.
Harpun Tangan adalah alat penangkap
yang terdiri dari tombak dan tali panjang yang diikatkan pada mata tombak.
Harpun tangan ini ditujukan untuk menangkap paus, dimana tombak langsung
dilemparkan dengan tangan kearah sasaran (paus) dari atas perahu.
Kecenderungan alat tangkap yang
relatif sederhana ini tidak destruktif dan sangat selektif karena ditujukan
untuk menangkap suatu spesies. Tetapi alat ini dapat merusak habitat bila
disalahgunakan.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH 10 MACAM ALAT PENANGKAPAN IKAN DI INDONESIA
Reviewed by Screamer
on
03:37
Rating:
No comments: