LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA USAHA BUDIDAYA LOBSTER

LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISA USAHA BUDIDAYA LOBSTER

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Akuakultur )



Oleh :
Randy Syavella ( 033041111004)



MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI ‘
2014
BAB I
PENDAHULUAN

Sejalan dengan terjadinya kerusakan lingkungan maka orang berpikir dan berusaha bagaimana mencegah dan menanggulanginya. Bahkan orang berupaya untuk dapat  tetap mempertahankan  kualitas lingkungan agar kesejahteraannya dapat tetap terjamin dengan mendalami IPTEK yang terus meningkat seiring dengan berjalannya kebutuhan manusia.
Lingkungan sebagai suatu biosphere sangat menentukan eksistensi makhluk hidup yang berada di dalamnya. Makhluk hidup yang beranekaragam , termasuk manusia, mempunyai tingkat adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang berbeda-beda, sebab setiap makhluk hidup mempunyai tingkat  kerentanan dan kemampuan yang tidak sama dalam merespons perubahan di lingkungannya. Diantaranya makhluk hidup yang  lain, manusia yang paling cepat menyikapi perubahan yang terjadi dilingkungannya. Menurut Jacob (1999) sudah galib kiranya bahwa manusia tahu lebih banyak tentang sesuatu yang dekat dengannya, dalam waktu dan ruang dari pada yang jauh. Hal ini termasuk pengetahuan tentang lingkungan. Oleh karenanya di dalam pengelolaan lingkungan di perlukan pengembangan ethnical wisdom atau kearifan local dari penduduk setempat dalam pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang ada di dalamnya.
Berdasarkan atas pengetahuan tersebut makakonservasi  yang  di lakukan penduduk setempat terhadap lingkungan atau  sumberdaya alam memiliki harapan yang besar  untuk  berhasil.  konservasi  dalam praktinya  banyak  di  kaitkan  dengan  upaya  pengelolaan sumberdaya  alam  dan lingkungan. secara sederhana  konservasi  diberi  pengertian  tentang upaya  pemanfaatan lingkungan dan atau sumberdaya alam yang di lakukan saat ini,tetapi  tetap  mempertahankan  keberadaanya di waktu  mendatang.keberadaan dalam hal ini tidak hanya dalam arti kualitas tetapi juga dalam arti kuantitas. Oleh karenanya konservasi  akan  dapat  menghasilkan  kelestarian.adanya kelestarian terhadap sumberdaya alam  dan lingkungan  akan menjamin terciptanya penmaatan yang berlanjut  sehingga pembangunan  berkelanjutan atau sustainable  development dapat terwujud.
Kelanjutan  pembangunan  sangat  diharapkan  dalam  seluruh sector  pembangunan. Sebab  setiap  Sector  mempunyai  peranan dalam  menentukan  kesejahteraan  pada khususnya  dan seluruh  kehidupan  umat  manusia  pada  umumnya di  waktu  kini  dan masa  mendatang.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konservasi
Kata konservasi diambil  dari  istilah bahasa Inggris, yaitu conservation. arti conservation menurut kamus  Echols dan Shadily (1981)  adalah pengawetan.sementara istilah konservasi  dapat diartikan  dengan  perlindungan alam yang  berasal dari  kata natural  conservation. Dalam  hal  sumberdaya energi,konservasi  diartikan  sebagai  penyimpanan  atau  kekekalan  energy (conservation of energy). kata  konservasi ini  bila  digunakan  untuk  kata  kerja,yaitu conserve,tetapi  bila  untuk  kata  benda berarti  kekolotan  atau  konservatisme. Sedangkan  untuk  kata  sifat,sering  digunakan  kata  konservatif  atau  conservative  (bahasa Inggris).
Menurut  Undang-Undang  No.23  Tahun  1997,pengertian  konservasi  sumberdaya  alam  adalah pengelolaan  sumberdaya alam  tak  terbaharui  untuk menjamin  pemanfaatan  secara bijaksana  dan  sumberdaya alam  terbaharui  untuk  menjamin  kesinambungan  ketersediaanya  dengan  tetap  memelihara  dan  meningkatkan  kualitas nilai keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut pengertian konservasi terkait dengan sumberdaya alam yang terdapat dalam lingkungan hidup. Oleh karenanya konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya dengan sumberdaya alam dan lingkungan. Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
            Pengertian konservasi lingkungan di atas, dengan berdasarkan jurnal yang ada, dampak lingkungan yang telah dibicarakan secara umum seperti gempa bumi, letusan gunung api, longsoran lahan, banjir dan kekeringan karena akibat pergeseran iklim, ini dapat berlangsung dikarenakan karena keterbatasan IPTEK yang dikuasai, kealpaan atau keterpaksaan karena tekanan kebutuhan berkenaan dengan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Apapun faktornya, semuanya terpulangkan kepada  persoalan kebajikan pihak yang berwewenang dan bertanggung jawab atas penggarisan kebijakan dan penentuan serta pengambilan keputusan. Mengapa kita sampai tertinggal dalam IPTEK, khususnya dalam rekayasa ekologi, mengapa kita biarkan kealpaan menguasai alam pikiran masyarakat , dan mengapa kita tidak berdaya melawan keterpaksaan adalah petanyaan-pertanyaan mendasar yang patut  kita tanyakan kepada diri kita sendiri.
            Kealpaan dapat merupakan hasil pelecehan IPTEK sebaliknya, pendewaan IPTEK secara membuta. Kita telah menjadi saksi kontradiksi perbuatan teknologi atas umat manusia. Teknologi telah membunuh berjuta-juta maniusia. Mendatangkan kesusahan kepada masyarakat secara keseluruhan, dan menyebabkan kemiskinan pada masa perang. Akan tetapi orang juga menikmati kehidupan beradap dan kesejahteraan dengan teknologi pada masa damai. Kata ini menunjukan bahwa peran yang harus dijalankan oleh teknologi ditentukan oleh orang sendiri yang mempunyai kekuasaan dan kesempatan memerintah teknologi tertentu untuk menghadapi suasana khusus atau menangani keadaan khusus. Teknologi bukankah sesuatu yang netral. Teknologi diciptakan dan dikembangkan sebagai faktor perantara kepentingan dan keinginan masyarakat dengan sumber daya dan lingkungan.
            Dampak terjadi karena penggunaan sumber daya yang salah atau oleh limbah dan sisa proses yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Pengguanan sumber daya yang salah menimbulkan erosi,sedimentasi yang merusak, penggaraman tanah dan air. Penggersangan lahan (desertification),banjir,dan sebagainya. Limbah dan sisa proses menimbulkan pengotoran (contamination) dan pencemaran (polution) atas udara,tanah dan air. Dampak menyebar dan meluas cepat lewat udara (angin) dan air (aliran). Penyebaran dan perluasan dampak lewat tanah langsung berjalan sangat lambat. Akan tetapi tanah dapat bertindak sebagai penyimpan zat atau bahan pencemar atau pengotor selama waktu lama dan dengan demikian menjadi sumber dampak yang nantinya akan tersebar lewat udara dan air.
Disamping dampak yang bersifat kebendaan(material),adapula dampak yang bersifat niskala (immaterial) yang tidak kalah berbahaya. Dampak niskala terjadi oleh peresapan gagasan. Pandangan hidup  atau ajaran kedalam alam fikiran orang dan kemudian menyebar dan meluas lewat proses komunikasi.
            Pencemaran dapat datang dari sumber pasti (point source polution),misalnya dari saluran pembuangan limbah pabrik atau datang dari sumber baur (nonpoint source polution), misalnya dari aliran limpas (run off) lahan pertanian,pencemaran sumber pasti (PSP) secara nisbi lebih mudah ditangani karena titik pelepasan bahan pencemar jelas dan susunan bahan pencemar terbatas keanekaannya. Pencemaran sumber bau (PSB) lebih sulit ditangani karena titik pelepasannya  dan titik asalnya berada dimana-mana,dan susunan bahan pencemar sangat beraneka.

2.2 Program – Program Konservasi
a ) Program Konservasi Di Dalam Kawasan
Tujuanya utamanya adalah menciptakan suatu system pengelolahan kawasan konservasi yang lebih evesien dan efektif sehingga dapat dirasakan manfaat adanya kawasan konservasi ini oleh masyarakat luas baik langsung atau tdak langsung dan pada akhirnya diharapkan kesadaran ekologis masyarakat dapat ditingkatkan sehingga kehadiran kawasan konservasi dirasakan benar - benar merupakan suatu kebetulan yang luas ada di dalam lingkungan .
b ) Program Konservasi Di Luar Kawasan
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati.
c ) Program Pengembangan Wisata Alam
Penyelenggaraan Program ini dilaksanakan dengan cara pengembangan Wisata dalam kawasan / di luar kawasan konservasi bagi kepentingan rekreasi dan pariwisata secara alami dalam rangka pendidikan dan mengikutsertakan masyarakat atas kegiatan konservasi .
d ) Program Pembinaan Cinta Alam
Pokok Kegiatan yang dilaksanakan ialah peningkatan kesadaran masyarakat atas pentingnya upaya konservasi sumberdaya alam .


e ) Program Monitoring Dampak Lingkungan
Penyelenggaran Program ini adalah dalam bentuk pengawasan pembinaan dan bimbingan / pengendalian di bidang lingkungan hidup khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam , baik yang berada di dalam kawasan konservasi maupun di luar kawasan konservasi termasuk pemanfaatan setiap jenis sumberdaya alam .
f ) Program Pembinaan Dan Pengembangan Unsur Penunjang
Dalam Pelaksanaannya diperlukan suatu sarana penunjang yang seimbang dan memadai , baik yang meliputi dukungan kesempurnaan peraturan perundangan ,maupun organisasi dan manajemennya yang disertai dengan pengembangan personil , kelengkapan sarana dan fasilitas kerja .

2.3 Kawasan Pantai Loji
Pantai Loji terletak di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat atau sekitar 8km dari Terminal Pelabuhan Ratu. Posisi jalan yang perlu dipahami adalah pertigaan Cidadap kita ke kiri ke arah Kiara Dua yang akan menuju Ujung Genteng, sedangkan kanan ke arah Pelabuhan Ratu. Jarak pertigaan ini kira-kira 5 km sebelum Pelabuhan Ratu.
Pantai ini dipenuhi bebatuan dan pasir hitam. Pantai Loji menyimpan sebuah keunikan lainnya yang menyangkut budaya, yaitu keberadaan Wihara Nan Hai Kwan Im Pu Sa atau disebut juga dengan Wihara Loji. Lebih menarik lagi, Wihara Loji menjadi tempat ibadah bagi umat Budha Thailand. Ini adalah salah satu vihara yang menyajikan tempat peribadatan yang terlengkap di Indonesia. Bila kita berhasil menaiki 300 anak buah yang ada di Wihara Loji, kita akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa di mana Palabuhanratu tampak di kejauhan. Selain ini kita juga bisa ke Pantai Cipunaga yang berdekatan dengan Pantai ini.


BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 22 juni 2014 pukul 12.00 di kawasan pantai loji kecamatan simpenan kabupaten sukabumi

3.2 Alat yang digunakan
Alat
·         Snorkle
·         Buku
·         Balpoint

3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah turun langsung dari sumber asli. Praktikum  ini di lakukan dengan cara  survei dan observasi . Metode survey ada dua yaitu:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara
lisan kepada subyek penelitian.
2.Observasi
Melihat langsung kondisi perairan di pantai Loji

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap karakteristik atau informasi spesifik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang obyektif dan sistematik

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pantai Cipunaga
Menurut warga setempat serta observasin langsung Pantai cipunaga merupakan kawasan wisata serta sebagai objek penelitian yang berada di Desa kertajaya Kecamatan Simpenan kabupaten Sukabumi atau yang dikenal sekarang pantai Loji. Jika ditelusuri pantai ini depenuhi karang-karang, mulai dari karang kecil dan karang besar. Di antaranya adalah Karang Perahu, Karang Bolong dan KarangMerah.
Kenapa disebut Karang Perahu? Karena karang ini berbentuk perahu yang besar. Karang ini cocok sekali untuk foto-foto apalagi untuk foto pre-wedding. Di sini Anda akan dimanjakan oleh pemandangan awan yang indah dan pebukitan-perbukitan pesisir pantai selatan.
Selain pantai, traveler bisa juga mengunjungi Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu sa. Posisi Vihara ini ada di atas bukit, jadi untuk menuju ke sana Anda mesti melewati tangga yang lumayan banyak. Konon menurut informasi, para pengunjung tidak ada yang bisa menghitung jumlah pasti dari anak tangga tersebut. Jika dihitung, ada yang berjumlah 499, 519, dan seterusnya. Inilah yang merupakan keanehan hitungan tersebut belum ada yang sama. Di atas, Anda akan menemui beberapa guci, tembah sembahyang dan dimanjakan panorama Pantai loji yang terbentang luas.
Selain pantai dan vihara, Anda juga dapat mengunjungi objek teropong bintang. Sayang ketika saya mengunjunginya tempat tersebut baru dipindah dan belum diresmikan oleh Pemda setempat. Untuk para traveler yang ingin menikmati tempat ini lebih dari sehari, tersedia beberapa penginapan di sini.

analisaha usaha budidaya lobster disini 
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA USAHA BUDIDAYA LOBSTER LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA USAHA BUDIDAYA LOBSTER Reviewed by Screamer on 04:01 Rating: 5

No comments:

a